Oleh : Tim Aktivis Dakwah Al-Misbah
MisbahNEWS, Medan – Sejumlah pengurus DPP Partai UMMAT yang dipimpin langsung Ketua Umum Dr. Ing. H. Ridho Rahmadi, SKom, MSc., menyambangi tokoh dan aktivis Islam Dr. Masri Sitanggang di kediamannya, Minggu pagi (18/6/2023) lalu. Pertemuan bertujuan untuk mengokohkan silaturrahim antara tokoh ummat/aktivis dakwah dengan politisi Islam dalam membangun sinergitas dakwah dan strategi menyongsong pemilu 2024.
Turut hadir Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasional (BPPN) Partai UMMAT Dr Taufik Hidayat, Ketua Badan Pengawas Partai UMMAT Wilayah Sumut Syamsir Alamsyah Lubis, Wakil Ketua Partai Umat Wilayah Sumut Lukman, beserta beberapa unsur pengurus lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, terjadi perbincangan cukup serius. Dr Masri Sitanggang, yang juga merupakan Direktur Eksekutif Komunitas Gerakan Pemikiran Politik Islam POLITIKA ISLAM, memberikan pokok-pokok pikiran menghadapi dinamika Pemilu 2024. Diantaranya, untuk menjalankan sebuah partai dengan basis pemilih umat Islam perlu adanya kesadaran seluruh ummat bahwa kita sedang bertarung.
“Selama ini, kita tidak menyadari bahwa kita sedang bertarung, sehingga ummat terlena dan tertidur panjang. Namanya sedang bertarung, tentu diperlukan persiapan segalanya. Antara lain sumber daya, sarana/peralatan, materi, mental spiritual dan seluruh unsur pendukung lainnya, sehingga layak untuk menghadapi sebuah pertarungan. Persiapan seperti ini yang selama ini terabaikan, karena kita merasa sedang tidak bertarung”, kata Dr Masri.
“Di sisi lain, kita sudah kehilangan akhlak mulia dalam berpolitik, sehingga tidak mampu mengenali mana kawan dan mana lawan. Akibatnya, lawan dijadikan kawan. Sebaliknya, kawan malah dijadikan lawan dan saling memangsa di antara mereka sendiri. Sangat ironis dan tidak mencerminkan sama sekali akhlak sebagai aktivis politik Islam”, jelasnya lebih lanjut
“Kita juga sudah kehilangan orientasi dalam pembinaan ummat. Kita tidak punya tujuan yang jelas, dengan dakwah ini hendak ke mana umat ini dibawa?” tuturnya panjang lebar, sebagaimana yang selalu digaungkannya selama ini dalam setiap kesempatan diskusi dengan para tokoh lainnya.
Dr. Masri berpesan agar pimpinan partai Ummat harus memiliki standar akhlak yang tinggi dan sikap konsisten, sehingga dapat menjadi pegangan moral dan aturan main bagi pengurus yang lain. Dengan demikian, ini dapat menjadi contoh konkrit bagaimana penerapan akhlak Islam dalam berpolitik, sehingga dapat menarik simpati umat.
Penjaringan dan Pemetaan Potensi Bacaleg Partai Ummat
Pertemuan berlanjut hingga siang hari dalam acara bertajuk Penjaringan dan Pemetaan Potensi Bacaleg Partai Ummat Bersama Ketua Umum dan Badan Pemenangan Pemilu Nasional (BPPN). Acara berlangsung di Aula Pondok Pesantren Miftahul Husna Jl Makmur Pasar 7, diikuti oleh unsur pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di seluruh wilayah Sumut.
Untuk diketahui, acara ini merupakan rangkaian agenda road show DPP Partai UMMAT ke seluruh pengurus wilayah. Dr Ridho Rahmadi, selaku Ketua Umum Partai Ummat memberikan pidato politiknya. Dr Ridho mengatakan, membentuk kepengurusan Partai UMMAT di segala level terasa tidak mudah. Secara psikologis, hal ini langsung dirasakan olehnya saat membentuk kepengurusan Partai UMMAT. Ini disebabkan masyarakat sudah sangat apatis terhadap partai. Ditambah lagi, proses verifikasi oleh KPU yang sangat kontroversial.
Sebagaimana diketahui, pada awalnya partai UMMAT yang digawangi politisi senior Amien Rais itu menjadi satu-satunya yang tidak memenuhi persyaratan verifikasi faktual. Partai UMMAT dianggap tak memenuhi syarat dalam verifikasi faktual di dua provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Utara (Sulut).
Dari hasil rekapitulasi faktual diketahui, Partai UMMAT hanya memenuhi keanggotaan di 12 kabupaten/kota di NTT. Padahal syarat minimalnya mesti memenuhi keanggotaan 17 kabupaten/kota. Partai Ummat juga dinyatakan tidak memenuhi syarat di KPU Sulawesi Utara. Partai Ummat hanya memperoleh syarat sebesar satu keanggotaan dari 11 syarat minimal kepengurusan di kabupaten/kota. Kini, partai Ummat menjadi salah satu peserta dalam kontestasi Pemilu 2024.
Sejumlah tokoh turut memberikan semacam wejangan politik dalam acara tersebut. Beberapa partai besar selama ini sudah memiliki masa tetap sendiri, yang terbina dalam suatu komunitas tertentu. Karena itu, partai Ummat harus mengarahkan sasaran pada pemilih yang belum terikat dengan partai manapun, istilah populernya: masa mengambang (swing voters). Partai Ummat harus memiliki strategi jitu bagaimana merebut hati para pemilih pemula dari kaum milenial. [] (Bas/vi/2023).